Bank of America Securities Memperingatkan Tren Penurunan Lebih Lanjut Bagi Dolar AS
Dolar AS stabil setelah mengalami penurunan tajam pada bulan Agustus, namun Bank of America Securities memperkirakan bahwa masalah bagi mata uang ini masih belum berakhir. Pada pukul 07:20 ET (11:20 GMT), Indeks Dolar, yang mengukur kekuatan dolar terhadap enam mata uang utama lainnya, tercatat turun 0,2% menjadi 101.077, meskipun tetap stabil selama seminggu terakhir.
Namun, secara keseluruhan dolar masih mengalami penurunan sebesar 1,6% sepanjang bulan lalu. Bank of America, dalam catatan tertanggal 5 September, menyoroti bahwa penjualan besar-besaran dolar di bulan Agustus ini terbilang signifikan dalam konteks historis.
Meskipun telah menunjukkan stabilisasi, analis di bank tersebut melihat tiga alasan utama untuk tetap pesimistis terhadap Indeks Dolar (DXY). Berdasarkan analisis mereka, setelah terjadinya breakout bearish seperti ini, DXY cenderung melanjutkan tren penurunannya, dengan penurunan rata-rata sebesar 4% sebelum mencapai titik terendah.
Penurunan lebih lanjut kemungkinan besar akan terlihat dalam pasangan mata uang seperti EUR/USD, GBP/USD, dan AUD/USD, dibandingkan mata uang G10 lainnya seperti SEK, NOK, dan CHF. Selain itu, indeks perdagangan USD, baik secara nominal maupun riil, masih bertahan di level kuartal keempat 2022, menunjukkan bahwa USD masih dinilai terlalu tinggi.
Bank of America juga mencatat kecenderungan imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun untuk turun setelah pemangkasan pertama oleh Federal Reserve. Dengan kondisi keuangan global yang diprediksi akan semakin longgar, ini bisa memperkuat tekanan pada dolar AS.
Bank ini menambahkan bahwa kelemahan lebih lanjut pada dolar mungkin terjadi karena bank sentral lainnya, terutama yang memangkas suku bunga lebih awal dari The Fed, kini dapat membiarkan The Fed melakukan sebagian tugas mereka dan secara tidak langsung mendukung ekonomi global di luar AS.